Profil smpn1rsbi-batu

Keajaiban Mukjizat

Senin, 12 Januari 2009

Keajaiban Mukjizat
Urutan Madu Terbaik
Senin, 24 Nopember 08
Para ilmuwan telah berhasil melakukan penelitian tentang jenis-jenis madu yang terbaik. Mereka menyimpulkan bahwa jenis madu yang terbaik adalah jenis madu yang diambil dari gunung, kemudian pada urutan berikutnya yang adalah jenis madu yang diambil dari kayu, kemudian setelahnya adalah jenis madu yang diambil dari perumahan manusia. Hal ini selaras dengan urutan yang telah disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat an-Nahl ayat 68.
Allah ta'ala berfirman,
وأوحى ربك إلى النحل أن اتخذي من الجبال بيوتاً ومن الشجر ومما يعرشون
"Dan Rabb-mu telah mewahyukan kepada lebah, 'buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia'." (An-Nahl: 68)

(100 Mukjizat Islam, Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Hikmah Larangan Berjabat Tangan dengan Wanita Bukan Mahram
Senin, 01 Desember 08
Ilmu anatomi tubuh manusia menyebutkan bahwa apabila tubuh laki-laki bersentuhan dengan tubuh wanita, akan mengalir diantara keduanya 'sambungan' yang dapat membangkitkan syahwat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan bahwa sentuhan laki-laki terhadap tubuh wanita dapat membangkitkan syahwat. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Malik, Imam Ahmad dan lainnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau pernah bersabda,
إِنِّى لاَ أُصَافِحُ النِّسَاءَ ، إِنَّمَا قَوْلِى لِمِائَةِ امْرَأَةٍ كَقَوْلِى لاِمْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ أَوْ مِثْلِ قَوْلِى لاِمْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ
"Sesungguhnya aku tidak menjabat tangan wanita (yang buhan mahram). Dan sesungguhnya perkataanku kepada seratus orang wanita sama seperti perkataanku kepada seorang wanita". (Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dan syaikh al-Arna’uth)
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Kehendak dan Keinginan Manusia
Senin, 17 Nopember 08
Salah seorang ahli terkemuka dunia dalam bidang anatomi otak, Dr. Moore berkata, "Telah pasti bagi kami, bahwa lokasi yang menggambarkan kejujuran dan kedustaan dalam tubuh manusia terletak pada bagian depan kepala (ubun-ubun). Seandainya bagian otak ini dihilangkan (dari dalam kepala seseorang), maka ia tidak akan lagi memiliki kehendak".
Penemuan ini telah diberitakan Allah Subhaanahu wata'ala kepada kita, bahwa bagian depan kepalalah yang berdusta. Allah Subhaanahu wata'ala berfirman dalam surat al-'Alaq,
كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعَنْ بِالنَّاصِيَةِ (15) نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka". (Al-'Alaq: 15-16)
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Bahaya Ikhtilat
Senin, 10 Nopember 08
Imam al-Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dalam kedua kitab Shahih mereka dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pernah bersabda,
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ
"Janganlah salah seorang lelaki berduaan (berkhalwat) dengan seorang wanita kecuali apabila wanita tersebut didampingi oleh mahramnya".
Dr. Alex Carlyle berkata, "Pada saat hasrat seks mengalir dalam diri seorang manusia, tubuhnya akan mengeluarkan semacam zat yang menyerap dalam darah menuju otak dan (seolah-olah) membiusnya, sehingga ia tidak mampu lagi berfikir secara jernih".
Oleh sebab itu, para penyeru ikhtilat (campur baur antara pria dan wanita), mereka tidak lagi diarahkan oleh akal mereka, akan tetapi mereka diarahkan oleh syahwatnya.
Presiden Amerika yang telah mangkat (Kennedy) berkata, "Pada setiap tujuh pemuda yang mendaftarkan diri sebagai prajurit ditemukan enam orang diantara mereka yang tidak baik, dikarenakan syahwat telah merusak kelayakan kesehatan jasmani dan psikologi mereka".
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Rahasia Di Balik Ayat ke-56 dari Surat an-Nisa’
Senin, 03 Nopember 08
Para ahli anatomi menyebutkan, bahwa indra peraba pada tubuh manusia adalah kulit. Mereka mengatakan, andaikan kulit telah terbakar, maka tubuh tidak akan merasakan sakit.
Ketika menggambarkan penduduk neraka, Allah ta'ala mengabarkan kita bahwa kulitlah yang merasakan sakit. Allah ta'ala berfirman dalam surat an-Nisa`,
كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ
"Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab". (An-Nisa`: 56)
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Antara Unsur-unsur Penyusun Tubuh Manusia dan Tanah
Senin, 27 Oktober 08
Para ahli kedokteran mengatakan, "setelah melalui penelitian, ditemukan bahwa tubuh manusia terdiri dari susunan yang sama dengan susunan bumi (tanah), yaitu: air, gula, protein, lemak, vitamin, hormon, klor (Cl), belerang (S), fosfor (P), magnesium (Mg), kapur (kalsium) (Ca), kalium/pottasium (K), sodium/natrium (Na), besi (Fe), tembaga (Cu), Yodium (I), dan mineral-mineral lainnya.”
Penemuan ini persis seperti yang Allah Subhaanahu wata'ala beritakan dalam al-Qur`an, Allah ta'ala berfirman,
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
"Mahasuci Rabb (Allah) yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui". (Yasin: 36)
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Rahasia di Balik Perintah Tidur di Sisi Tubuh Bagian Kanan
Senin, 20 Oktober 08
Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, "Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan".
Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengarahkan manusia agar tidur berbaring di atas sisi sebelah kanan, lalu ilmu pengetahuan datang mengungkap manfaat-manfaat apa yang diperintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Majalah Times mempublikasikan hasil kajian yang menunjukkan peningkatan angka kematian pada anak-anak yang tidur telungkup di atas perut mereka. Seorang peneliti Australia memperhatikan adanya peningkatan angka kematian pada anak-anak ketika mereka tidur telungkup di atas perut mereka.
Adapun tidur terlentang di atas punggung, tidur seperti ini menyebabkan pernafasan mulut. Sementara tidur berbaring di atas sisi sebelah kiri, juga tidak diterima. Karena pada posisi ini, jantung berada di bawah tekanan paru-paru kanan, dan yang merupakan lebih besar dari paru-paru kiri. Sehingga tidur berbaring di atas sisi sebelah kanan adalah posisi tidur yang benar.

(100 Mukjizat Islam, Karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq
Ombak di Bawah Ombak
Selasa, 14 Oktober 08
Para ilmuwan (ahli kelautan) menyatakan bahwa kedalaman laut yang sedang adalah sekitar 4 km. Di kedalaman ini, dasar samudera gelap, tidak dapat ditembus oleh sinar sama sekali. Sinar matahari akan lebur dan tertolak keluar pada tingkat kedalaman ini.
Pada mulanya, para ilmuwan tidaklah mengenal ombak kecuali ombak yang ada di permukaan laut. Barulah pada tahun 1955 M para ilmuwan menemukan bahwa ada ombak lain di dasar laut pada kedalaman 1000 m. Ombak ini lebih besar dari ombak yang ada di permukaan laut dengan perbandingan mencapai ratusan kali lipat dalam panjang dan tinggi gelombangnya. Penemuan ini selaras dengan yang diberitakan oleh Allah dalam ayat berikut ini. Allah ta'ala berfirman,
أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun". (An-Nur: 40)
(100 Mukjizat Islam, Karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Diantara Rahasia di Balik Khitan
Senin, 22 September 08
Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dalam dua kitab Shahih mereka, sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الِاخْتِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ
"Lima perkara yang termasuk fithrah: khitan, mencukur bulu kemaluan, merapikan kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak".
Disebutkan dalam Majalah Kedokteran Inggris bahwa kanker penis sangat jarang terjadi di negeri-negeri Islam, salah satu sebabnya adalah karena khitan dilakukan terhadap penduduknya ketika mereka masih kanak-kanak. Diantara faktor pendorong terjadinya kanker penis adalah peradangan pucuk zakar. Khitan merupakan sarana untuk mengantisipasi terjadinya kanker penis.
Penemuan ini memperlihatkan kepada dunia bahwa ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah yang terbaik bagi manusia.

(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Para ilmuwan di masa modern telah melakukan penelitian terhadap tanah untuk mengetahui kuman-kuman yang ada padanya. Mereka menyimpulkan bahwa tanah memiliki keistimewaan membunuh kuman-kuman yang berbahaya. Dan Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam telah mengisyaratkan bahwa tanah memiliki kekuatan membunuh kuman dalam hadits berikut ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia pernah berkata, “Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam pernah bersabda,
طَهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذَا وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ
"Cara untuk mensucikan bejana salah seorang diantara kalian apabila dijilat anjing adalah dengan mencuci bejana tersebut tujuh kali; Pencucian yang pertama kalinya dicampur dengan tanah". (HR. Muslim)
(100 Mukjizat Islam, Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq
Diantara Hikmah Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri
Senin, 08 September 08
Ilmu kedokteran modern mengungkapkan bahwa minum dalam keadaan berdiri menyebabkan air yang mengalir berjatuhan dengan keras pada dasar lambung dan menumbuknya, menjadikan lambung kendor dan menjadikan pencernaan sulit. Sebagaimana terus-menerus makan dan minum sambil berdiri dapat menimbulkan luka pada dinding lambung. Penemuan ini menjelaskan kepada manusia bahaya yang telah diperingatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits berikut ini.
عن أنس - رضي الله عنه - ، عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - : أنه نَهى أن يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِماً . قَالَ قتادة : فَقُلْنَا لأَنَسٍ : فالأَكْلُ ؟ قَالَ : ذَلِكَ أَشَرُّ - أَوْ أخْبَثُ - رواه مسلم
Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam : Sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang untuk minum berdiri”. Qatadah (seorang tabi’in) berkata : “Kami bertanya kepada Anas, “Bagaimana dengan makan sambil berdiri?” Anas menjawab, "Yang demikian itu lebih jelek dan lebih buruk." (HR. Muslim)
(100 Mukjizat Islam, karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq)
Puasa Peredam Syahwat
Senin, 01 September 08
Ilmu kedokteran membuktikan bahwa memperbanyak shaum (puasa) dapat meredam gejolak nafsu seks yang meluap-luap dalam diri manusia terutama di kalangan para pemuda. Apabila seorang manusia telah mampu meredam gejolak nafsu seks, maka ia akan terhindar dari berbagai macam kegoncangan dan penyimpangan baik fisik, mental maupun akhlak. Hal ini menjadi bukti nyata rahasia ilmiah di balik sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
"Wahai para pemuda barangsiapa diantara kalian yang telah mampu menikah, maka hendaklah ia segera menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih manjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu untuk itu, maka hendaklah berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu akan menjadi peredam syahwat baginya".
Memperbanyak puasa –terlebih lagi jika dilakukan secara berturut-turut seperti puasa Ramadhan- yang diiringi dengan pola makan yang sehat dan seimbang dapat menurunkan kadar hormon testoteron yang merupakan penggerak nafsu seks dalam diri seseorang, bahkan sampai setelah tiga hari berbuka. Setelah tiga hari berbuka, maka kadar hormon testoteron akan kembali meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa puasa juga dapat meningkatkan kesuburan pria sesudah berbuka.
[K. Inesh, Beitins, Thomas, Badger et al (1981) Reproductive Function during Faasting -Men.J. of clin endocrin and Metabol. 53: 258 – 266]
(Disadur dari makalah berbahasa Arab : من أوجه الإعجاز العلمي في الصيام ، د. عبد الجواد الصاوي باحث بهيئة الإعجاز العلمي)
Diantara Rahasia Sunnah-sunnah Fitrah
Senin, 25 Agustus 08
Penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan kuman akan bersarang di bawahnya. Penelitian kedokteran juga mengungkapkan bahwa membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu faktor penyebab penyakit bulu kemaluan berkutu yang tersebar di Eropa serta menyebabkan luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.
Penemuan ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada manusia. Hadits ini adalah pondasi kebersihan individu. Al-Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ ، وَالسِّوَاكُ ، وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأظْفَارِ ، وَغَسْلُ البَرَاجِمِ ، وَنَتف الإبْطِ ، وَحَلْقُ العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ . قَالَ الرَّاوِي : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أنْ تَكُونَ المَضمَضَةُ
"Sepuluh perkara yang merupakan fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja`(membersihkan kemaluan setelah buang air". Salah seorang rawi hadits ini berkata, “Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa yang kesepuluh adalah berkumur-kumur ketika berwudhu) (HR. Muslim)
Solusi Nabawi Mencegah dan Mengatasi Obesitas (Kegemukan)
Senin, 18 Agustus 08
Ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa obesitas (kegemukan) jika dilihat dari kaca mata kesehatan maka ia termasuk dalam kategori cacat dalam masalah gizi. Pada tanggal 11 Juni 2003, direktur Pusat Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Amerika mengatakan bahwa kegemukan hampir menjadi pembunuh nomor satu. Hasil dari penelitian yang dilakukan di Amerika memperlihatkan bahwa diantara penyebab kenaikan berat badan berasal dari kegagalan fungsi hati. Para ilmuwan asal Kanada menyebutkan bahwa ketidakpedulian dalam hal makan dapat merusak kesehatan manusia.
Seorang ahli gizi asal Inggris pada tanggal 12 Juni 2003 menegaskan bahwa kegemukan mengancam usia manusia. Seorang dokter Italia menyebutkan bahwa makan hingga kenyang lebih banyak membinasakan manusia daripada peperangan.
Segala sesuatu yang bermanfaat yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan pada masa ini (seperti yang dijelaskan di atas), kita dapati ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengisyaratkannya kepada manusia (sejak lima belas abad yang lalu).
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari al-Miqdam bin Ma'di Karib al-Kindi ia berkata, saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاء شَرّاً مِنْ بَطْنٍ ، بِحَسْبِ ابنِ آدَمَ أُكُلاَتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ ، فإنْ كانَ لا مَحالةَ فثُلُثٌ لِطَعَامِهِ ، وَثُلُثٌ لِشَرابِهِ ، وَثُلُثٌ لِنَفَسه
"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi suatu bejana yang lebih buruk daripada perut. Cukuplah baginya memakan beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang sulbinya. Apabila ia terpaksa untuk makan lebih banyak dari itu, maka (hendaklah ia membagi perutnya menjadi tiga bagian:) sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lainnya untuk nafasnya". (Hadits shahih
Khamr = Penyakit
Senin, 11 Agustus 08
Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam telah mengingatkan manusia akan bahaya khamr (minuman keras). Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Wa`il al-Hadhrami,
أَنَّ طَارِقَ بْنَ سُوَيْدٍ الْجُعْفِىَّ سَأَلَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الْخَمْرِ فَنَهَا أَوْ كَرِهَ أَنْ يَصْنَعَهَا . فَقَالَ إِنَّمَا أَصْنَعُهَا لِلدَّوَاءِ فَقَالَ « إِنَّهُ لَيْسَ بِدَوَاءٍ وَلَكِنَّهُ دَاءٌ »
Thariq bin Suwaid al-Ju'fi pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alahi wasallam tentang khamr, maka Nabi shallallahu 'alahi wasallam melarangnya untuk membuatnya atau beliau membenci hal itu. Thariq pun berkata, "Sesungguhnya saya membuatnya hanyalah untuk digunakan sebagai obat". Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, "Sesungguhnya khamr itu bukanlah obat, akan tetapi penyakit". (HR. Muslim)
Pada masa ini, data statistik kesehatan dunia menyatakan bahwa sebab-sebab kematian yang lahir akibat menkomsumsi khamr menempati posisi pertama pada banyak negeri di dunia. dr. Obri Louis menyatakan bahwa alkohol adalah racun tunggal yang diperkenankan beredar di dunia. Dikuatkan oleh dr. Brather dan rekan-rekannya, bahwa menkonsumsi satu gelas khamr dapat menyebabkan kematian sebagian sel otak.
Ilmu pengetahuan modern menetapkan bahwa khamr berpengaruh terhadap alat pencernaan, sel syaraf, seks, serta berpengaruh terhadap keturunan. Dia juga memiliki pengaruh terhadap hati. Adapun limpa, maka merupakan korban utama khamr. Lebih dari 200 ribu orang, setiap tahunnya mati di Inggris disebabkan oleh khamr.
Tanda Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Struktur Tubuh Manusia
Senin, 04 Agustus 08
Sekarang, lihatlah dirimu sendiri! Coba perhatikan hikmah Sang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui pada penciptaan struktur tubuhmu. Silakan lihat dan perhatikan panca inderamu! Lalu renungkanlah hikmah penempatan mata yang dengannya Anda dapat melihat banyak hal! Allah menempatkannya di kepala laksana lampu mercusuar di atas menara, sehingga dengan demikian Anda dapat melihat banyak perkara. Allah tidak menempatkannya pada anggota tubuh lain, seperti kaki atau tangan misalnya. Sebab, seandainya Allah menempatkan mata kita di tangan atau kaki, tentulah akan mudah mendapatkan gangguan ketika beraktifitas atau bergerak. Allah juga tidak menempatkan mata di bagian tengah tubuh, misalnya di perut atau di punggung karena akan menyulitkanmu untuk menoleh atau melihat. Berhubung tidak ada tempat di anggota tubuh ini yang layak menjadi tempat mata, maka satu-satunya tempat yang paling cocok adalah kepala. Kepala adalah tempat yang paling layak dan paling indah untuk mata. Kepala merupakan tempat bersemayamnya alat panca indera.
Kemudian coba perhatikan hikmah diciptakannya alat panca indera untuk menyeimbangi lima macam indera. Masing-masing indera difungsikan dengan alat khusus, sehingga tidak satupun indera yang tidak dapat dijangkau oelh alat khusus tersebut. Alat penglihatan diciptakan untuk melihat, alat pendengaran disediakan untuk mendengar suara-suara, alat pencium dan perasa diciptakan untuk mencium berbagai aroma dan mencicipi aneka macam rasa. Alat peraba diciptakan untuk meraba benda-benda. Setiap indera telah disediakan alat khusus untuknya. Sekiranya ada indera keenam selain yang telah disebutkan di atas niscaya Allah akan memberikan alat indera ke enam untuk manusia. Berhubung selain itu dapat ditangkap dengan batin, maka Allah memberikan alat indera batin.
Itulah lima alat pengindera yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan ‘lima untuk enam’ yakni lima alat panca indera dan enam arah (depan, belakang, atas, bawah, kanan dan kiri). Maksudnya adalah alat panca indera itu membawa hati ke seluruh penjuru dan arah. Sehingga kelima alat panca inderanya itu dapat menjangkau keenam arah tersebut berkat ketajaman pikirannya.
(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tanda-tanda Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Alat Kelamin Manusia
Senin, 28 Juli 08
Coba perhatikan, bagaimana Allah menciptakan alat kelamin pria dan wanita yang sesuai dengan hikmah penciptaannya. Allah menciptakan alat kelamin pria menonjol dan menjulur hingga dapat menyampaikan mani ke lubang rahim. Mirip seperti seseorang yang memberi suatu benda kepada orang lain, ia pasti menjulurkan tangan kepadanya agar orang lain tersebut dapat menerima benda itu darinya. Kaum pria harus menumpahkan maninya ke dalam lubang rahim. Adapun wanita, alat kelaminnya diciptakan laksana mangkuk yang berongga, karena wanita harus menerima mani lelaki dan menampung serta menyimpannya, maka kaum wanita diberikan alat kelamin yang sesuai dengan tugas itu.
Berhubung mani laki-laki harus mengalir dari bagian-bagian tubuh dalam bentuk cairan yang halus dan lemah yang tidak bakal mampu memproduksi keturunan dengan sendirinya, maka kaum lelaki dilengkapi dengan dua buah pelir dan kantung tempat memasaknya. Di situ mani akan dimasak hingga matang, sehingga mampu mengawali proses penciptaan seorang anak manusia. Sementara kaum hawa tidak butuh hal itu, sebab kehalusan cairan maninya dan kelembutannya jika bertemu dengan kerasnya mani lelaki maka secara otomatis mani wanita akan menguat dan kokoh. Sekiranya kedua mani tersebut lembut dan lemah, tentu tidak bisa mengawali proses penciptaan anak manusia.
Allah mengkhususkan kaum pria dengan alat untuk mematangkan dan memasak mani. Kaum lelaki suhu panasnya sangat kuat, sementara kaum wanita itu dingin. Sekiranya alat tersebut diberikan kepada kaum wanita tentu tidak akan mampu mematangkan mani lelaki dan memasaknya. Dan juga mani wanita tidak perlu keluar dari tempatnya. Namun dibiarkan diantara tulang dada sampai alat kemaluannya. Oleh karena itu, wanita merupakan objek dalam aktifitas seksual maka dilengkapi dengan alat seksual yang sesuai dengan posisinya. Sekiranya diberikan kepada mereka alat seksual pria, tentu mereka tidak akan merasakan kelezatan dan kenikmatan. Niscaya alat tersebut tidak akan berfungsi dan tidak bermanfaat. Maka merupakan hikmah yang sangat dalam adalah masing-masing jenis diberi alat yang sesuai dengan posisinya.
(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Keajaiban dan Keagungan Pemuliaan Manusia dari Seluruh Makhluk Lainnya Serta Penciptaan Segala Sesuatu
Senin, 21 Juli 08
Allah berfirman :
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آَدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
”Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (al-Isra’ : 70)
Maha Suci Allah yang telah menganugerahi manusia seluruh kemuliaan, berupa akal, ilmu, kemampuan menjelaskan, kemampuan berbicara, bentuk dan postur yang elok dan indah, keadaan yang terhormat, tubuh yang seimbang, kemampuan menggali ilmu dengan argumentasi dan pemikiran, memiliki akhlak yang mulia dan utama, seperti kebajikan, ketaatan dan ketundukan. Sungguh jauh berbeda dengan kondisinya ketika ia masih berupa setets air mani dalam rahim ibunya, disimpan di sana, dengan keadaannya sekarang ini, yang mana para malaikat menghampirinya dalam surga. Sungguh Maha Benar Allah dengan Firman-Nya :
فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (al-Mu’minun : 14)
Dunia laksana kampung dan orang yang beriman adalah kepala kampungnya. Semua yang ada sibuk melayaninya dan berusaha mendatangkan maslahat baginya. Semua yang ada diciptakan untuk berkhidmat untuknya dan sebagai fasilitas hidupnya. Para malaikat yang memikul Arsy Allah Yang Maha Pengasih dan yang disekelilingnya memohon ampunan baginya. Para malaikat yang ditugaskan menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman berusaha mendatangkan rizki baginya. Alam jagad raya senantiasa beredar untuk kemaslahatan dirinya. Matahari, bulan dan bintang-bintang beredar menurut hitungan waktu yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman yang menjadi kebutuhan makanan pokoknya. Langit nan biru disediakan lengkap dengan angina, udara, awan dan burung-burung. Dan seluruh fasilitas yang ada di muka bumi disediakan untuknya. Diciptakan khusus untuk maslahat dirinya. Tanah, gunung, lautan, sungai, pepohonan, tumbuh-tumbuhan dan segala macam hewan serta segala sesuatu yang ada di permukaan bumi adalah untuknya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah :
اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (12) وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
”Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizing-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.” (al-Jatsiyah : 12-13)
Dan dalam ayat lain Allah berfirman :
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْأَنْهَارَ (32) وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ (33) وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
”Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, Kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”(Ibrahim : 32-34)
Orang yang berjalan guna mengenal tanda-tanda kekuasaan Allah, memperhatikan hikmah dan ketinggian sifat-sifat-Nya tentu lebih dalam ma’rifatnya dan lebih luas ilmunya daripada orang yang berdiam diri di tempat lalu merasa puas dengan adapt dan tabiat aslinya.
(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Keajaiban Ilahi Pada Penciptaan Perut dan Lambung
Senin, 14 Juli 08
Apabila seorang hamba memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya dan tempat berdiamnya makanan dalam tubuh dan tempat keluarnya, niscaya ia akan mendapat banyak pelajaran dan menyaksikan banyak perkara yang menakjubkan! Allah telah menjadikannya sebagai alat untuk masuk makanan ke dalamnya kemudian dilengkapi pula dengan alat pemutus dan penghancur untuk melumat makanan kemudian dibantu lagi dengan cairan yang menghaluskannya.
Lalu diciptakan pula saluran atau jalan di samping pernafasan, ada yang turun dan ada pula yang naik, sementara keduanya tidak bertemu padahal jaraknya sangat dekat. Kemudian dibuat saluran dan jalan uang mengantarkan makanan itu ke lambung, di situlah tempat berkumpulnya makanan. Lambung memiliki dua pintu, pintu bagian atas tempat masuk makanan dan pintu di bawah tempat keluarnya. Pintu bagian atas lebih besar daripada pintu bagian bawah, sebab pintu atas berfungsi sebagai tempat masuk atau pemasukan, sementara pintu bawah adalah tempat keluar atau pengeluaran, yakni mengeluarkan benda-benda yang membawa mudharat. Pintu bawah selalu tertutup agar makanan dapat tertampung di situ setelah selesai dilumat. Pintu itu baru terbuka apabila sudah terdesak untuk dikeluarkan. Pintu bawah disebut juga sebagai juru pintu, sementara pintu atas disebut juga mulut lambung.
Makanan turun ke dalam lambung dalam bentuk padat dan apabila telah sampai di lambung akan mencair dan melebur. Lambung itu dikelilingi oleh hawa panas di bagian dalam dan bagian luarnya, bahkan kadang kala melebihi panasnya api. Makanan akan dimatangkan di situ sebagaimana dimatangkan di atas tungku api. Oleh sebab itu, akan mencairlah makanan atau benda yang padat dan keras seperti batu kecil atau lainnya hingga menjadi cair.
Apabila telah mencair maka saripatinya akan naik ke atas, sementara kotoran akan turun ke bawah. Dari lambung ini menjulur urat yang bersambungan dengan seluruh badan untuk mengirimkan saripati makanan tersebut setiap anggota tubuh sesuai dengan kapasitas penerimaannya. Lalu saripati yang paling halus dan paling ringan disalurkan kepada ruh. Saripati yang disalurkan ke penglihatan akan menjadi alat melihat, yang disalurkan ke pendengaran akan menjadi alat mendengar dan yang disalurkan ke penciuman akan menjadi alat cium. Demikian pula disalurkan ke seluruh alat panca indera sesuai dengan fungsi masing-masing. Saripati itu merupakan inti dari makanan yang diolah dalam lambung.
Kemudian saripati makanan itu disalurkan k eotak sesuai dengan kapasitas dan daya tampungnya. Lalu selebihnya akan disalurkan ke bagian tubuh lainnya melalui saluran masing-masing sesuai dengan kadar yang dibutuhkan. Saripati makanan itu disalurkan ke tulang, bulu dan kuku untuk pertumbuhan dan perlindungannya. Makanan itu masuk ke lambung melalui saluran-saluran dan disalurkan ke bagian tubuh melalui saluran juga. Ada yang masuk dan ada pula yang disalurkan. Sungguh terdapat hikmah yang sangat agung dan nikmat yang amat besar di balik itu semua.
Berhubung makanan itu setelah diproses dalam lambung akan berubah menjadi darah, cairan hitam, cairan kuning dan lender, maka merupakan hikmah ilahi adalah Allah menciptakan bagi masing-masing cairan di atas tempat khusus. Cairan yang disalurkan ke anggota tubuh adalah cairan yang paling sempurna. Allah jadikan empedu sebagai tempat cairan yang berwarna kuning, limpa sebagai tempat cairan yang berwarna hitam, sementara jantung menjadi tempat cairan yang paling baik, yaitu darah. Darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh bagian tubuh dari satu urat yang bercabang menjadi banyak saluran, lalu disalurkan ke permukaan kulit, urat syaraf, tulang dan otot sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota.
Kemudian jika Anda lihat kekuatan lahir ataupun batin masing-masing anggota tubuh yang saling berbeda bentuk maupun fungsinya, niscaya Anda akan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Misalnya kekuatan pendengaran, penglihatan, penciuman, perasa, peraba, perasaan cinta, benci, suka, marah dan kekuatan lain yang berkaitan dengan alat berpikir dan alat-alat berkehendak. Demikianlah kekuatan yang dihasilkan dari saripati makanan, bagaikan kekuatan yang menggerakkan, mengukuhkan dan mendorongnya beraktifitas setelah seluruh anggota tubuh mengambil bagiannya. Dan masih banyak lagi keajaiban lain baik yang lahir maupun batin
(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tanda Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Otak
Senin, 07 Juli 08
Otak memiliki tabiat yang dingin. Kemudian diperselisihkan mengenai hikmah di balik itu. Sebagian orang mengatakan bahwa otak sengaja dibuat dingin agar dapat mendinginkan panas yang ada dalam hati dan mengembalikannya apabila terlewat kepada batasnya. Pendapat ini dibantah oleh sebagian lainnya, mereka berkata : jika demikian halnya, seharusnya otak tidak boleh diletakkan jauh dari hati, bahkan seharusnya otak membungkus hati sebagaimana halnya paru-paru, atau minimal dekat dengannya di dalam dada agar dapat menurunkan panasnya hati.
Namun pernyataan ini dibantah lagi oleh golongan yang pertama, mereka berkata : jauhnya otak dari hati tidaklah meniadakan hikmah yang telah kami sebutkan tadi. Sebab, sekiranya otak diletakkan dekat dengan hati, tentu kekuatan panas yang dikeluarkan oleh hati akan mendominasi otak. Oleh karena itu, letak keduanya sengaja dibuat berjauhan agar tidak saling merusak, dan keduanya bisa saling menyelaraskan dengan tabiatnya masing-masing. Berbeda dengan paru-paru yang memang dibuat khusus untuk mendinginkan hati bukan untuk meredam panasnya hati.
Sementara itu, kelompok yang lainnya memilih jalan tengah, mereka berkata : sebenarnya otak itu panas, akan tetapi ia memiliki tabiat yang tenang. Di dalam otak ada pendingin khusus. Sebab otak merupakan alat berpikir, dan alat berpikir ini butuh tempat yang tenang, tentram, bersih dari kotoran dan najis, jauh dari kebisingan dan hiruk-pikuk. Oleh sebab itu pula, kejituan berpikir, mengingat dan menelurkan ide-ide yang benar hanya dapat diperoleh dengan ketenangan badan, ketenangan tindakan dan sedikitnya kebisingan dan kegaduhan. Tugas ini tidak mungkin dilakukan oleh hati. Sementara otak sangat tepat untuk mengembannya.
Oleh sebab itu, ide-ide cemerlang biasanya dapat ditemukan pada malam hari atau di tempat-tempat sepi. Dan ide itu akan rusak saat api syahwat dan kemarahan membara atau pada saat kesedihan yang sangat mendalam, keletihan karena aktifitas badan dan pikiran yang berat.
Pembahasan ini tentu berkaitan dengan pembahasan lain, yaitu pembahasan tentang apakah panca indera dan akal bersumber dari hati dan otak? Sebagian orang mengatakan bahwa semua aktifitas pusatnya adalah hati dan akan selau terkait dengannya. Antara hati dan panca indera terdapat beberapa celah dan jalur. Setiap anggota panca indera pasti memiliki hubungan langsung dengan hati, baik dihubungkan dengan syaraf atau dengan yang lainnya. Urat syaraf ini keluar berhilir dari hati dan bermuara kepada seluruh tubuh, termasuk diantaranya panca indera tersebut.
Mereka berkata : apabila mata melihat sesuatu maka ia akan mengirim pesan tersebut melalui urat syaraf ke hati, sebab urat syaraf ini berhubungan langsung dengan hati. Demikian pula halnya alat panca indera yang lainnya. Kemudian yang menjadi pertanyaan, apa sebabnya setiap anggota tubuh yang memiliki karakter yang berbeda harus dibantu dengan beberapa alat panca indera yang beraneka ragam, sementara karakter panca indera itu sendiri berbeda? Kekuatannya juga berbeda satu sama lainnya. Mereka memberi jawaban bahwa seluruh urat syaraf yang berada di dalam badan pasti berhubungan dengan hati, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka mengatakan bahwa dari hati tersebut dialirkan melalui urat syaraf dan aliran darah kekuatan kepada mata untuk mempergunakan alat penglihatan, kepada telinga untuk mendengar, kepada kulit untuk merasa dan kepada setiap anggota tubuh lainnya, hati mengalirkan kekuatan untuk menjaga setiap anggota tubuh tersebut. Hati merupakan unsur pembentuk anggota tubuh, alat panca indera dan kekuatan. Oleh sebab itulah, menurut pendapat yang benar hati merupakan anggota tubuh yang pertama kali dibentuk. Tidak diragukan lagi, kekuatan berpikir bersumber dari hati. Meskipun ada sekelompok orang yang berpendapat bahwa sumbernya adalah akal yang ada di kepala, namun yang benar adalah sumber dan pusatnya adalah di hati sementara cabangnya ada di kepala. Allah telah mengisyaratkan hal tersebut dalam firman-Nya :
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا
”Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengannya mereka dapat memahami?” (al-Hajj : 46)
Dalam ayat lain Allah berfirman :
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ
”Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati.” (Qaaf : 37)
Yang dimaksud hati di sini bukanlah gumpalan daging yang dimiliki oleh setiap hewan, mamun yang dimaksud adalah akal pikiran.
Kelompok lainnya berpendapat lain, mereka mengatakan bahwa pusat alat panca indera adalah otak. Mereka mengingkari adanya hubungan antara hati dengan mata, telinga dan hidung melalui urat syaraf dan aliran darah. Mereka mengatakan bahwa pendapat seperti itu merupakan kebohongan yang tidak sesuai dengan anatomi manusia itu sendiri!
Yang benar adalah pendapat pertengahan antara dua kelompok di atas, yaitu hati merupakan sumber kekuatan bagi alat panca indera tersebut. Kekuatan ini adalah kekuatan maknawi yang tidak butuh urat syaraf tertentu untuk membawanya kepada alat panca indera tersebut. Karena kekuatan tersebut sampai kepada alat panca indera dan anggota tubuh lainnya hanya bergantung kepada kesiapannya menerima sinyal dari hati. Dan sinyal hati itu tidak akan dialirkan melalui urat syaraf maupun aliran darah. Dengan demikian selesailah segala kerancuan dalam permasalahan yang banyak dibicarakan dan dipersoalkan ini. Wallahu a’lam bish shawab, hanya Allah-lah yang kuasa memberi taufik kepada kebenaran.
Kemudian, seandainya Anda melihat otak dan meneliti komposisinya niscaya Anda akan menyaksikan suatu perkara yang menakjubkan. Anda akan melihat suatu komposisi yang membuat akal terheran. Otak dibungkus oleh selaput-selaput dan penutup yang saling bertumpang tindih untuk menjaganya dari kegoncangan. Kemudian dibungkus dengan tulang kepala seperti topi baja dan helm yang berfungsi untuk menjaganya dari benturan, kejatuhan dan pukulan.
Pelindung tersebut akan menahannya seperti halnya topi baja melindungi kepala dalam pertempuran. Kemudian tulang tersebut dibungkus dengan kulit untuk melindungi tulang tersebut agar tidak terkena gangguan. Kemudian kulit tersebut dihiasi dengan rambut yang lebat untuk menjaganya dan menutupinya dari cuaca panas dan dingin dan dari berbagai gangguan, dan juga berfungsi sebagai keindahan dan perhiasan. Tanyakanlah kepada ahli ta’thil (para pengingkar sifat Allah) [dan juga orang atheis dan sekuler, pen] : Siapakah yang melindungi otak seperti ini? Dan siapakah yang telah menetapkannya? Dalam ruangan ini (otak) tersimpan berbagai jenis manfaat, kekuatan dan keajaiban lainnya. Kemudian ruangan ini ditutup dengan rapi dan dijaga sedemikian sempurna. Allah telah menjaganya dengan baik dan menjadikannya sebagai pusat pergerakan alat perasa dan panca indera. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.
Kemudian Ibnul Qayyim rahimahullah melanjutkan lagi perkataannya : Tujuan membeberkan hal ini semua hanyalah untuk mengingatkan tentang adanya hikmah pada penciptaan manusia. Meski sebenarnya hikmah di balik itu terlalu besar untuk diungkap oleh akal dan kata-kata.

(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tanda Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Hati
Senin, 30 Juni 08
Hati merupakan penguasa yang mengatur seluruh anggota tubuh dan yang melayaninya. Posisinya tepat berada di tengah. Hati merupakan anggota tubuh yang paling mulia. Kehidupan manusia hanya dapat berjalan baik dengannya. Hati merupakan sumber kehidupan ruhani dan gejolak jiwa. Hati juga merupakan pusat akal, ilmu, keteguhan, keberanian, kemuliaan, kesabaran, ketabahan, cinta, keinginan, ridha, kemarahan dan seluruh sifat-sifat yang sempurna lainnya. Semua anggota tubuh yang lahir maupun yang batin berikut kekuatannya merupakan salah satu pasukannya. Mata adalah penuntun dan pemandunya. Dengan mata, ia dapat menyingkap apa yang dilihatnya. Jika ia melihat sesuatu, maka hati akan menggerakkan tubuh kepadanya. Karena demikian erat hubungan antara mata dan hati, maka apabila ada sesuatu yang tertanam dalam hati akan tampak pada mata. Mata merupakan cermin yang menerjemahkan apa yang ada dalam hati, sebagaimana lidah merupakan penerjemah yang mengungkapkan apa yang didengar oleh telinga.
Allah sering menyebut ketiga perkara tersebut dalam kitab-Nya. Allah Subhaanahu Wata'aala berfirman :
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (al-Isra’ : 36)
Allah juga berfirman :
وَجَعَلْنَا لَهُمْ سَمْعًا وَأَبْصَارًا وَأَفْئِدَة
“dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati.” (al-Ahqaf : 26)
Allah juga berfirman :
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لا يَرْجِعُون
“Mereka tuli, bisu dan buta. Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).” (al-Baqarah : 18)
Demikian pula Allah menggabungkan antara hati dan penglihatan :
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُم
“Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka.” (al-An’am : 110)
Allah juga berfirman tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى
“Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.” (an-Najm : 11)
Kemudian Allah berfirman :
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى
“Penglihatan (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.” (an-Najm : 17)
Demikian pula telinga, berfungsi sebagai utusan yang menyampaikan berita ke hati. Lidah sebagai penerjemahnya. Jadi, seluruh anggota tubuh merupakan khadim (pembantu) dan pasukan bagi hati. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب
“Ketahuilah bahwa di dalam jasad ada sekerat daging. Jika sekerat daging itu baik, maka akan baik pula seluruh tubuh. Jika sekerat daging itu rusak, maka akan rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa sekerat daging itu adalah hati!” (HR Bukhari dan Muslim)
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata : “Hati adalah raja, sementara anggota tubuh lainnya adalah tentaranya. Jika raja itu baik, maka akan baik tentaranya. Jika buruk, maka akan buruk pula tentaranya. Lalu Allah menciptakan paru-paru sebagai alat pendinginnya. Sebab hati adalah anggota tubuh yang paling panas, bahkan ia merupakan sumber panas.”

(Sumber : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq
Hikmah Penciptaan Tulang, Persendian dan Otot
Senin, 23 Juni 08
Coba Anda perhatikan bagaimana Allah membungkus tulang-belulang yang panjang dan lebar itu -misalnya tulang punggung dan tulang kepala- dengan daging yang sesuai menurut bentuknya. Tulang-tulang yang kecil dibungkus dengan daging yang sesuai menurut bentuknya, misalnya tulang jari.
Demikian pula halnya dengan tulang lengan atas dan lengan bawah, yang terkomposisi dari 360 tulang dan 248 persendian dan tulang kecil lainnya yang terletak di antara persendian. Sekiranya bertambah satu tulang saja, niscaya akan membawa mudharat bagi manusia dan butuh dihilangkan atau dikeluarkan. Sekiranya kurang satu tulang saja, niscaya akan menyebabkan cacat dan perlu di-gips.
Para dokter meneliti tulang-belulang tersebut dan kaifiyat penyambungannya untuk dapat mengetahui cara pengobatannya. Sementara orang arif memperhatikan tulang-belulang tersebut untuk menjadikannya sebagai bukti keagungan Allah Subhaanahu Wata'aala yang telah membuat dan menciptakannya dengan hikmah, ilmu dan kemahalembutanNya. Sungguh sangat berbeda cara pandang seorang dokter dengan seorang arif.
Kemudian Allah merangkai anggota-anggota tubuh tersebut dengan urat-urat yang memadukan seluruhnya bagaikan tali-tali yang saling mengikat dan menjaganya. Jumlahnya mencapai 529 urat. Tiap-tiap urat berbeda tebal dan tipisnya, panjang dan pendeknya, lurus dan bengkoknya, sesuai dengan tempat dan letaknya. Allah Subhaanahu Wata'aala menciptakan 29 pengikat untuk menggerakkan mata, untuk membuka, menutup dan menggunakannya untuk melihat. Sekiranya berkurang satu urat saja, niscaya akan lumpuh fungsi mata.
Demikian pula halnya dengan anggota-anggota tubuh yang lain. Tiap-tiap anggota tubuh itu dilengkapi dengan ikatan-ikatan pengikat sebagai alat untuk bergerak dan beraktifitas. Semua itu merupakan ciptaan Allah Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Perkasa, lagi Maha Mengetahui. Dia menciptakannya dari setetes air mani yang hina. Sungguh celaka orang-orang yang mendustakan dan menentangnya.
Diantara keajaiban makhluk ciptaan Allah Subhaanahu Wata'aala adalah tiga rongga yang saling topang-menopang. Satu rongga berada di bagian depan kepala, satu rongga lagi di bagian tengah dan satu rongga lainnya berada di bagian belakang kepala. Lalu Allah menciptakan kemampuan yang sangat menakjubkan bagi rongga ini, yaitu sebagai alat mengingat, alat berpikir dan alat memahami.
Salah satu keajaiban makhluk ciptaan Ilahi adalah alat-alat dalam tubuh yang terlindungi dari pandangan mata, seperti hati, jantung, ginjal, paru-paru, usus, kandung kemih dan seluruh alat-alat tubuh yang berada di dalam perut yang sangat menakjubkan dan memiliki kekuatan serta fungsi yang berbeda-beda.
(Sumber : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Hikmah Penciptaan Dua Tangan
Senin, 16 Juni 08
Allah menciptakan sepasang tangan sebagai alat dan senjata bagi manusia dan sebagai modal baginya dalam kehidupan ini. Allah memanjangkan keduanya sehingga dapat meraih bagian tubuhnya yang manapun. Lalu Allah membuat lebar telapak tangan agar ia dapat menggenggam dan menghamparkan. Allah melengkapinya dengan lima jari. Masing-masing jari diberi tiga ruas, sedangkan jempol hanya dua ruas. Allah menempatkan jempol di satu sisi dan keempat jari lainnya di sisi lainnya agar jempol dapat meraih seluruh jari lainnya. Jari-jari tersebut ditempatkan pada tempat yang layak digunakan untuk memegang, menggenggam, menghamparkan dan melakukan pekerjaan-pekerjaan. Sekiranya seluruh umat manusia dahulu dan sekarang berkumpul untuk memikirkan penempatan jari-jemari selain tempat yang telah ditetapkan allah niscaya mereka tidak akan menemukan tempat lain yang lebih sesuai untuknya.
Maha Suci Allah, sekiranya Dia berkehendak menjadikan semua jari itu sama rata tanpa ruas seperti pedang niscaya manusia tidak akan dapat melakukan berbagai aktifitas, pekerjaan, kerajinan tangan dan lain sebagainya. Diciptakannya ruas-ruas bagi jari, membuat manusia dapat melakukan apa yang diinginkannya. Jika ia genggam maka bisa sebagai alat cengkeram dan alat pukul. Jika ia hampar sedikit dan genggam sedikit maka bisa menjadi alat penampung dan penciduk untuk menerima dan memegang sesuatu yang diberikan kepadanya.
Kemudian Allah menghiasinya dengan kuku di ujung jari-jemari yang berfungsi sebagai hiasan, tiang penyangga dan pelindungnya. Dengan kuku tersebut ia dapat memungut benda-benda yang kecil yang tidak dapat dipungut oleh ruas jari. Dan kuku juga berfungsi sebagai senjata bagi hewan dan burung, sebagai alat untuk mengais rejeki mereka. Manusia dapat menggaruk badannya dengan kuku bila dibutuhkan.
Kuku yang merupakan anggota tubuh yang kecil dan dipandang remeh, sekiranya tubuh manusia tidak dilengkapi dengannya kemudian ia butuh menggaruk badannya, niscaya tidak ada anggota tubuh lainnya yang dapat menggantikan fungsi kuku dalam hal ini. Kemudian tangan menuntunnya ke tempat yang gatal hingga dapat dicapai oleh kuku, meskipun saat tidur atau tanpa disadari tanpa harus diminta. Sekiranya ia meminta bantuan kepada orang lain untuk menggaruknya niscaya tidak akan dapat dengan mudah mencapai tempat yang gatal, pasti ia kesulitan menemukan tempat yang gatal itu!
Kemudian, coba perhatikan hikmah dimatikannya rasa dari kuku-kuku tersebut. Sebabnya, kuku itu akan memanjang dan butuh dipotong atau dipendekkan. Sekiranya diberi rasa, niscaya akan mengalami dua kesulitan. Pertama, ia terpaksa memanjangkannya sehingga menjadi buruk dan berat baginya. Ke dua, ia harus memotongnya dengan merasakan sakit dan pedih yang luar biasa.
Kemudian, coba perhatikan leher yang menjadi penyangga kepala. Terkomposisi dari tujuh tulang yang berongga dan bulat. Kemudian menyusunnya sedemikian rupa, masing-masing tulang disusun secara rapi dan kokoh, sehingga seolah menjadi satu kesatuan. Kemudian leher tersebut disambungkan ke punggung dan dada. Kemudian punggung disambung dari atas sampai ke bawah dengan tulang-tulang punggung sebanyak 24 tulang yang saling tersambung satu sama lain. Itulah pusat seluruh otot dan uratnya yang apabila tidak diikat dengannya niscaya otot dan urat tersebut pasti terurai dan tercerai-berai. Kemudian tulang-tulang tersebut disambung satu dengan lainnya sehingga tulang punggung tersambung dengan tulang dada, tulang bahu tersambung dengan tulang lengan atas, tulang lengan atas bersambung dengan tulang lengan bawah (tulang hasta), tulang hasta bersambung denagn tulang pergelangan tangan dan tulang jari.
(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tanda-tanda Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Beragam Suara, Dialek dan Bahasa
Senin, 26 Mei 08
Allah menciptakan tenggorokan manusia dalam ukuran yang berbeda-beda satu sama lainnya, luas dan sempitnya, kadar kekerasannya, sensitifitasnya, kepadatannya, kelembutannya, panjang dan pendeknya, saling berbeda antara satu dengan lainnya sehingga suarapun berbeda satu dengan lainnya. Hampir tidak ada dua suara yang sama bunyinya.
Oleh sebab itu, menurut pendapat yang shahih, persaksian orang buta dapat diterima, karena ia dapat membedakan suara manusia satu dengan yang lainnya.
Marilah kita perhatikan suara yang keluar dari tenggorokan, kelengkapan alat-alatnya, kata-kata yang keluar darinya, kerapiannya, huruf-huruf dan makhrajnya (tempat keluarnya), perangkatnya, tekak, gendang lidah dan lain sebagainya. Anda dapat melihat hikmah yang sangat mengagumkan pada udara yang keluar dari rongga dada melewati lubang tenggorokan, hingga berakhir di kerongkongan, lidah dan dua bibir. Lalu keluarlah berbagai jenis nada yang dapat didengar, setiap suara memiliki ciri khas yang berbeda dengan suara lainnya.
Dengan perpaduan itu lahirlah huruf, yaitu suara yang keluar dari rongga yang satu kemudian berakhir di rongga mulut dan menghasilkan dua puluh sembilan huruf (hijaiyah), dengan huruf-huruf itulah manusia berkomunikasi, memerintah, melarang, memberitakan, meminta berita, bercerita, bersyair, berkhutbah, memberi nasehat dan berkata yang tiada guna. Ada suara yang membuat tertawa, ada suara yang membuat menangis, ada suara yang membuat putus asa, ada suara yang membangkitkan ambisi, ada suara yang membuat takut, ada suara yang membawa harapan, ada suara yang menghibur, ada suara yang membangkitkan kesedihan, ada suara yang dapat menahan dan membangkitkan gairah jiwa. Ada suara yang membuat sakit orang yang sehat dan membuat sehat orang yang sakit, ada suara yang menghilangkan nikmat dan membawa petaka, ada suara yang dapat menolak bala dan ada suara yang mendatangkan nikmat, ada suara yang meluluhkan hati dan menyatukan dua orang yang saling membenci, ada suara yang mendekatkan dua orang yang saling berjauhan dan sebaliknya.
Ada kalimat yang diucapkan tanpa perhitungan yang menjeruskan orang yang mengucapkannya ke dalam neraka yang jaraknya lebih jauh daripada timur dan barat. Dan ada pula kalimat yang diucapkan tanpa perhitungan yang menempatkan orang yang mengucapkannya di surga illiyyin yang paling tinggi di sisi Rabbul Alamin.
Maha suci Allah yang menciptakan semua itu dari udara yang keluar dari dalam dada tanpa diketahui untuk apa ia dikeluarkan! Dan tidak tahu kemanakah ia ditujukan dan kemanakah tempat kembalinya? Ditambah lagi keberagaman bahasa yang tidak terhingga jumlahnya. Umat manusia berkumpul dari berbagai belahan dunia, masing-masing bebicara dengan bahasa yang berbeda-beda satu sama lainnya. Anda dapat mendengar bahasa yang beraneka ragam dan perkataan-perkataan yang tersusun rapi. Setiap bangsa tidak mengetahui apa yang dikatakan oleh bangsa lain sementara bentuk lidah mereka serupa.
Sekarag lihatlah saluran tenggorokan, seperti pipa tempat keluar suara! Perhatikan juga lidah, dua bibir dan gigi! Semua itu adalah alat untuk membentuk huruf dan nada. Tidakkah Anda lihat orang yang tanggal giginya, ia pasti tidak bisa mengucapkan beberapa huruf dengan benar, khususnya huruf yang dibentuk oleh gigi dan lidah. Orang yang rusak bibirnya tidak mampu mengucapkan huruf raa’ dan laam dengan benar. Orang yang sakit atau terganggu tenggorokannya tidak mungkin mengucapkan huruf-huruf halaqiyah (yang berasal dari tenggorokan).
Betapa takjubnya kita melihat ciptaan Ilahi ini yang telah mengeluarkan huruf dan suara tersebut dari daging, darah, urat dan tulang. Alangkah jauh perbedaan antara keduanya. Akan tetapi perkara yang sudah biasa dilihat dan dilakukan biasanya tidaklah membuat jiwa ini takjub melihatnya. Namun, ia baru takjub manakala melihat sesuatu yang tidak dapat ia temukan bandingannya, sesuatu yang asing yang membuatnya terkagum dan bertasbih memuji Allah. Yakni tatkala melihat tanda-tanda kebesaranNya yang sangat menakjubkan dan agung yang tidak mungkin ia temukan bandingannya.
Kemudian, coba perhatikan perbedaan nada dan suara, padahal kerongkongan, saluran tenggorokan, lidah, sepasang bibir dan gigi sama bentuknya. Namun, siapakah yang kuasa menciptakan variasi nada dan suara itu, padahal sumbernya sama bentuknya? Tidak lain adalah Al-Khaliq Al-Azhim, Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta!
Allah menghiasi kepala dengan rambut dan dijadikan sebagai pakaian yang dibutuhkan oleh kepala. Dan Allah menghiasi wajah dengan bulu yang tumbuh di situ dengan beragam bentuk dan ukuran. Allah menghiasinya dengan alis mata sebagai pelindung dan penahan dari benda-benda yang mengalir dari kepala ke mata. Allah menciptakan dalam bentuk yang sangat indah. Allah juga menghiasi wajah dengan jenggot yang menjadi kesempurnaan dan lambang kejantanan dan kewibawaan bagi kaum pria. Allah menghiasi bibir dengan bulu yang tumbuh di atasnya yaitu kumis dan di bawahnya yaitu anfaqah (bulu yang tumbuh di bawah bibir).
(Keajaiban-keajaiban Makhluk Dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tanda-tanda Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Mulut dan Anggota Tubuh yang Terdapat di Dalamnya
Senin, 19 Mei 08
Allah Subhaanahu Wata'aala telah melengkapi bani Adam dengan mulut yang dipasang pada tempat yang paling sesuai dan pantas. Lalu memfungsikannya untuk beberapa kegunaan, menciptakan alat perasa dan alat berbicara, alat pengunyah dan alat pemutus. Kalau direnungi pasti membuat takjub. Allah Subhaanahu Wata'aala menciptakan lidah yang merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah Subhaanahu Wata'aala, salah satu bukti kemahabesaranNya, dan menjadikannya sebagai penerjemah bagi anggota tubuh lainnya. Sebagai alat penjelas dan pengungkap apa yang dikehendaki tubuh.
Sebagaimana halnya telinga dijadikan sebagai utusan yang menyampaikan perkara-perkara kepadanya. Telinga adalah alat penyampai berita kepadanya. Sementara lisan adalah alat untuk mengungkapakan apa yang diinginkannya. Maka berdasarkan hikmah Allah, alat pengungkap ini diciptakan olehNya dalam kondisi tersembunyi dan terpelihara, tidak tampak seperti kedua telinga, mata dan hidung. Sebab alat-alat tersebut berfungsi menyampaikan hal-hal dari luar kepadanya, maka perlu ditampakkan.
Sementara lidah berfungsi sebaliknya, yakni menyampaikan apa yang ada dalam dirinya ke luar, maka perlu disembunyikan dan dipelihara. Sebab tidak ada faedah menampakkannya karena alat yang satu ini tidak butuh mengambil sesuatu dari luar untuk disampaikan ke dalam hati. Dan juga karena lidah merupakan anggota tubuh yang paling mulia setelah hati, kedudukannya ibarat penerjemah dan juru bicara, maka dibuatlah kemah yang menutupinya. Kedudukan lidah dalam kemah tertutup itu ibarat kedudukan hati dalam dada. Dan juga lidah merupakan anggota tubuh yang paling lunak, lembut dan senantiasa basah. Lidah tidak bisa berfungsi jika tidak diselimuti cairan ludah. Jika ditampakkan di luar maka akan terkena panas dan cepat mengering. Akibatnya lidah tidak bisa berfungsi dengan baik. Dan masih banyak lagi hikmah di balik itu.
Kemudian Allah Subhaanahu Wata'aala menghiasi mulut dengan untaian gigi yang akan memperindah mulut. Dengan gigi itu manusia mengunyah makanannya yang merupakan penopang tubuhnya. Kemudian fungsi gigi ini bermacam-macam, ada yang berfungsi untuk mengunyah dan ada untuk memutus. Gigi untuk memutus (gigi taring) dibuat kokoh akarnya dan tajam permukaannya.
Lalu Allah Subhaanahu Wata'aala memberinya warna putih kemudian menyusunnyasejajar dan rata permukaannya seolah-olah untaian permata putih yang tersusun rapi, bersih dan cantik. Kemudian Allah Subhaanahu Wata'aala menciptakan dua buah pagar untuk sebuah hikmah dan beberapa kegunaan, dua pagar itu adalah sepasang bibir, yaitu bibir atas dan bibir bawah. Allah Subhaanahu Wata'aala menciptakanya dalam bentuk yang sangat bagus, warna yang sangat menarik dan letak yang sangat pas. Allah Subhaanahu Wata'aala menjadikannya sebagai penyempurna tempat keluarnya kata-kata dan sebagai ujungnya. Sebagaimana Allah Subhaanahu Wata'aala menjadikan tenggorokan sebelah dalam sebagai pangkalnya. Sementara lidah dan anggota-anggota di sekitarnya sebagai bagian tengahnya.
Oleh sebab itu, yang paling banyak bekerja adalah bagian tengah. Dan untuk sebuah hikmah Allah Subhaanahu Wata'aala menciptakan dua bibir seratus persen dari daging murni, tidak ada tulang dan urat di dalamnya. Agar mudah digunakan untuk minum, mudah dibuka dan ditutup. Dan Allah Subhaanahu Wata'aala mengkhususkan bibir dan mulut bagian bawah yang bergerak, karena letaknya yang di bawah dan mudah digerakan lebih baik untuk fungsi tersebut. Dan juga mulut bagian atas mencakup bagian tubuh yang terhormat maka tidaklah perlu banyak digerakkan.
(Keajaiban-keajaiban Makhluk Dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tanda-tanda Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Hidung
Senin, 12 Mei 08
Allah Subhaanahu Wata'aala menegakkan batang hidung pada wajah dalam bentuk dan kondisi yang paling bagus. Allah Subhaanahu Wata'aala melengkapinya dengan dua lubang yang dipisah dengan dinding pemisah, lalu memasang alat penciuman di dalamnya. Dengan alat itu kita dapat mencium berbagai aroma yang wangi maupun yang busuk, yang bermanfaat maupun yang berbahaya. Dengan alat itu pula kita bisa menghirup udara untuk kemudian dialirkan ke jantung. Dengan udara itu pula jantung dapat bekerja dengan baik. Allah Subhaanahu Wata'aala tidak menciptakan lubang hidung dalam bentuk bengkok dan banyak cabangnya sebagaimana halnya lubang telinga. Hikmahnya agar hidung tidak menyimpan aroma busuk hingga dapat melemahkan fungsinya dan memutus salurannya. Allah Subhaanahu Wata'aala menciptakannya sedemikian rupa sehingga cairan yang berasal dari otak dapat mengalir turun dan terkumpul di dalamnya untuk kemudian dikeluarkan.
Kemudian Allah Subhaanahu Wata'aala menciptakan bagian atas lubang hidung itu bentuknya lebih kecil daripada bagian bawah. Sebab dengan bentuk seperti itu akan mempermudah keluarnya cairan-cairan otak tersebut. Di samping dapat menghirup udara sebanyak mungkin lalu ditarik naik ke bagian atas sedikit demi sedikit hingga sampai di jantung tanpa membahayakan dan mengganggu kerjanya.
Kemudian Allah Subhaanahu Wata'aala menciptakan dinding pemisah antara kedua lubang tersebut untuk sebuah hikmah dan rahmat dariNya. Sesuai dengan bentuk batang hidung dan salurannya sebagai pelindung cairan-cairan kepala yang mengalir dan hawa yang dihirup maka perlu diberi dinding pemisah di tengahnya agar tidak merusak cairan ataupun hawa yang keluar masuk melalui lubang hidung. Dan juga tidak menghalangi udara yang dihirup. Sehingga bila salah satu lubang hidung tersumbat cairan, maka lubang yang lainnya masih dapat digunakan untuk bernafas.
Dan juga, berhubung manusia hanya memiliki satu hidung, tidak seperti alat panca indera lainnya yang berpasangan, seperti telinga dan mata yang diciptakan berpasangan karena bilamana salah satu sakit atau terkena sesuatu yang menghambat fungsinya, maka yang satunya masih bisa berfungsi sehingga alat indera tersebut tidak macet total.
Dan juga sekiranya diciptakan dua hidung di wajah tentu akan kelihatan lucu, maka diciptakanlah satu hidung dengan dua lubang yang dipisah dengan dinding pemisah. Kedua lubang itu memiliki fungsi yang sama sebagaimana fungsi kedua mata dan telinga. Maha Suci Allah Rabbul ‘Alamin Sebaik-baik Pencipta.
(Keajaiban-keajaiban Makhluk Dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Hit
Mengapa Air Telinga Pahit Rasanya? Mengapa Air Mata Asin Rasanya? Mengapa Air Liur Tawar Rasanya?
Senin, 28 April 08
Sudah merupakan ketentuan Allah Subhaanahu Wata'aala bahwasannya air telinga itu pahit rasanya. Fungsinya adalah agar hewan-hewan kecil tidak mudah masuk ke dalam rongga telinga. Setiap kali ada hewan kecil yang berusaha masuk ke dalamnya, pastilah ia akan segera berbalik mencari jalan keluar.
Allah menciptakan air mata rasanya asin, tujuannya agar dapat menjaga kesehatan mata, sebab lemak yang ada pada mata mudah sekali rusak, maka air matapun diciptakan asin untuk memelihara keduanya.
Dan Allah menciptakan air liur itu rasanya tawar agar dapat mencicipi berbagai jenis rasa sesuai dengan rasa aslinya. Sebab, bila rasanya tidak tawar, tentunya setiap rasa akan berubah. Misalnya orang yang air liurnya menjadi pahit karena penyakit, maka segala sesuatu yang dicicipinya menjadi pahit, padahal sebenarnya tidak pahit.
Seorang penyair berkata :
Siapa saja yang air liurnya pahit karena sakit
Maka air tawar akan terasa pahit baginya
(Keajaiban-keajaiban Makhluk Dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Diantara Keajaiban Madu
Senin, 21 April 08
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan berita dalam al-Qur`an dengan wahyu dari Allah, bahwa madu mengandung obat. Allah Subhaanahu Wata'aala berfirman,
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُون
"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan". (An-Nahl: 69)
Hasil beberapa penelitian mutakhir menunjukkan, bahwa madu mengandung obat bagi sebagian jenis penyakit dan mampu membunuh banyak macam kuman (mikroba), sehingga sangat bagus menggunakan madu sebagai obat, dan memberikan hasil yang baik pada banyak jenis penyakit. Seperti obat infeksi lambung, obat radang hati, obat anemia pada anak, obat luka nanah, obat dingin dan radang tenggorokan, obat keracunan alkohol, obat sakit perut dan diare.
(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq
Keajaiban Habbatus Sauda'
Senin, 14 April 08
Dalam sebuah hadits, Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha bertutur, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
( إن هذه الحبة السوداء شفاء من كل داء إلا من السام ) قلت : وما السام ؟ قال : ( الموت )
”Sesungguhnya habbah sauda` (jinten hitam) mengandung obat bagi semua jenis penyakit kecuali as-saam. Aisyah bertanya, "Apa itu as-saam?" Dijawab oleh beliau, "as-Saam adalah kematian". (Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Telah dilakukan penelitian di Balai Penelitian Florida - Amerika Serikat pada habbah sauda`, dan hasil penelitian itu menunjukkan bahwa habbah sauda` mampu meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh. Habbah Sauda` juga terbukti memainkan peran penting dalam meningkatkan dan manambah kekuatan daya tahan tubuh manusia untuk melindungi dirinya melawan kuman serta bahan-bahan aktif yang berbahaya lainnya.

(100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Diantara Kaum yang Tidak Akan Masuk Surga
Senin, 07 April 08
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ, وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ, لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
"Dua kelompok ahli neraka yang belum saya lihat: sebuah kaum bersama mereka cambuk-cambuk seperti ekor unta, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan melenggok, tidak taat kepada Allah, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Wanita-wanita ini tidak masuk surga dan tidak pula mendapatkan wanginya surga, padahal wanginya surga tercium sejauh pejalanan segini dan segini". (Hadits Riwayat Imam Muslim)
Tidak samar bagi siapapun fenomena yang kita lihat hari ini, yaitu banyaknya wanita-wanita muslimah yang berpakaian tapi telanjang. Yaitu wanita-wanita yang mengenakan pakaian yang ketat, pakaian yang tipis dan pakaian yang terbuka, yang menampakkan daerah-daerah fitnah (yaitu aurat yang seharusnya ditutupi) yang banyak kita ditemukan. Serta apa yang mereka perbuat terhadap kepala-kepala (rambut-rambut) mereka sehingga tampak persis seperti punuk yang berada di atas punggung unta.
Allah dan RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam telah mengancam mereka bahwasannya mereka tidak akan masuk surga serta tidak mencium wangi surga.
Semoga Allah menjaga istri-istri, putri-putri, saudari-saudari dan ibu-ibu kita serta kaum muslimah seluruhnya dari fitnah ini.

(100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq, dengan sedikit tambahan)
Tanda-tanda Kekuasaan Allah pada Penciptaan Mata dan Telinga
Senin, 31 Maret 08
Allah Subhaanahu Wata'aala melengkapi manusia dengan alat melihat, laksana pelita, pengawas dan penerang bagi tubuh. Allah menyusun bola mata dari tujuh tingkatan. Tiap-tiap tingkatan memiliki karakter, ukuran dan fungsi tertentu. Sekiranya salah satu tingkatan itu hilang atau rusak, niscaya mata tidak dapat berfungsi.
Kemudian Allah meletakkan satu alat yang sangat menakjubkan di antara tingkatan-tingkatan tersebut, yakni kornea yang besarnya seperti biji adas, dengan alat itu manusia dapat melihat dari timur sampai arah barat, dapat melihat bumi yang terhampar, langit yang luas. Allah menempatkan mata laksana hati bagi anggota tubuh lainnya. Mata laksana raja, sementara tingkatan-tingkatan yang ada pada bola mata, pelupuk mata dan bulu mata adalah pembantu, pelindung serta penjaganya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.
Sekarang marilah kita lihat bentuk kedua mata yang indah, lekuk dan ukurannya sangat serasi. Kemudian Allah menghiasinya dengan pelupuk mata sebagai tutup, tirai dan pelindungnya, sekaligus sebagai hiasan. Kedua pelupuk mata itu melindungi bola mata dari gangguan, kotoran dan debu. Melindunginya dari udara dingin dan udara panas yang menyengat. Kemudian Allah menanam bulu mata di sisi-sisi pelupuk mata, sebagai hiasan dan keindahan. Serta untuk fungsi-fungsi lain di balik fungsinya sebagai hiasan dan kecantikan. Allah melukiskan rahasia yang maha menakjubkan itu pada anggota tubuh yang kecil ini yang dapat merekam jagad raya yang luas ini.
Allah menciptakan telinga dalam sebaik-baik bentuk dan amat selaras dengan fungsinya sebagai alat pendengaran. Allah menciptakannya berongga seperti rumah kerang sehingga dapat menampung suara lalu dialirkan ke lubang telinga, dengan begitu ia dapat mendengar rambatan hewan yang berada dalam telinganya sehingga bisa segera ia keluarkan. Allah menjadikan telinga bersifat elastis, rongga dan lengkungan-lengkungan yang dapat menyadap udara dan menangkap suara yang masuk yang kemudian disalurkan ke lubang telinga. Hikmahnya adalah agar jarak menuju gendang telinga agak jauh sehingga bila ada hewan yang ingin memasuki telinganya ia akan segera terjaga atau bangun. Dan masih banyak lagi hikmah dan kegunaan lainnya.

(Sumber : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tanda-tanda Kekuasaan Allah yang Menciptakan Jasad Manusia dari Setetes Mani
Senin, 17 Maret 08
Coba perhatikan bagaimana Allah menciptakan tubuh manusia dalam bentuk yang paling indah. Allah memberinya pendengaran, mulut, hidung dan seluruh rongga-rongga badan lainnya. Allah memberinya dua tangan dan dua kaki, lalu menghiasinya dengan jari-jemari, kemudian menghiasi jari-jemari itu dengan kuku di ujung-ujungnya. Lalu Allah melengkapi organ tubuh bagian dalam dengan hati, jantung, lambung, limpa, ginjal, paru-paru, rahim, kandung kemih usus dan organ tubuh lainnya. Masing-masing organ memiliki ukuran dan fungsi tertentu.
Coba perhatikan pula hikmah yang sangat agung pada penyusunan tulang-belulang sebagai tonggak yang menopang badan, pasak yang menyangganya. Coba lihat bagaimana Allah menciptakan tulang-belulang itu dalam bentuk dan kadar yang berbeda-beda satu dan yang lainnya. Ada tulang yang berukuran besar, ada pula yang kecil. Ada yang panjang dan ada pula yang pendek. Ada yang melengkung ada pula yang melingkar. Ada yang pipih dan ada pula yang lebar. Ada yang padat dan ada pula yang berongga.
Coba perhatikan bagaimana Allah menyusun tulang-belulang tersebut. Ada yang susunannya seperti susunan lelaki pada wanita, ada yang hanya sekedar melekat saja. Lalu coba lihat bentuk tulang-belulang itu, yang berbeda satu sama lainnya, selaras dengan fungsinya masing-masing. Misalnya gigi geraham, karena fungsinya untuk mengunyah maka Allah membuat bentuknya lebar. Berhubung manusia butuh bergerak membawa tubuhnya kesana-kemari, maka Allah tidak menjadikannya satu tulang saja, Allah melengkapi tubuh manusia tesebut dengan sejumlah tulang yang dirangkai dengan persendian sehingga ia dapat bergerak dengan mudah. Masing-masing tulang memiliki bentuk tersendiri sesuai dengan gerakan yang dibutuhkan.
Coba lihat bagaimana Allah merangkai anggota-anggota tubuh dan persendian dengan urat dan otot sebagai tali pengikat yang tumbuh dari salah satu ujung tulang, lalu mengikat tulang yang satu dengan yang lainnya dengan tali pengikat tersebut. Kemudian membuat bagian yang lebih pada salah satu ujung tulang lalu menjadikan pada ujung tulang yang lain lekukan untuk menyatukan keduanya. Bagian yang lebih dan lekukan itu selaras bentuknya, sehingga mudah dimasukkan dan disatukan. Sehingga ia tidaklah terhalang apabila ingin menggerakkan salah satu bagian tubuhnya. Seandainya persendian itu tidak ada, niscaya ia tidak akan mampu menggerakkannya.
Lalu coba lihat bagaimana Allah menciptakan kepala. Banyaknya tulang-tulang yang terdapat pada kepala, hingga katanya terdapat lima puluh lima tulang dalam bentuk, ukuran dan fungsi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Coba lihat bagaimana Allah merangkainya dengan badan. Allah menempatkannya di atas, sebagaimana seorang penunggang kuda berada di atas kendaraannya. Berhubung kepala letaknya di atas, maka Allah menempatkan panca indera di situ, yakni indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera perasa dan indera peraba.

(Sumber : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tanda Kekuasaan Allah Pada Pencitaan Manusia
Senin, 10 Maret 08
al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
Allah subhanahu wata'aala menganjurkan agar kita merenungi penciptaan manusia pada beberapa ayat dalam kitab-Nya. Allah berfirman :
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ مِمَّ خُلِق
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? [QS. ath-Thariq (86):5]
Allah juga berfirman :
وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُون
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan [QS. adz-Dzariyat (51):21]
Allah juga berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Hai manusia, kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari seumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupunyang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami turunkan air diatasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah [QS. al-Hajj (22):5]
Allah juga berfirman :
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى (36) أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَى (37) ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّى (38) فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى (39) أَلَيْسَ ذَلِكَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَى
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban). Bukankah dia dahulu dari setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? [QS. al-Qiyamah (75):36-40]
Allah juga berfirman :
أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (20) فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (21) إِلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ (22) فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina, kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan. [QS. al-Mursalat (77):20-23]
Allah juga berfirman :
أَوَلَمْ يَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِين
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! [QS. Yasin (36):77]
Allah juga berfirman :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. [QS. al-Mukminun (23):12-14]
Masih banyak ayat di dalam al-Qur’an yang mengajak manusia unuk melihat dan berfikir tentang asal-muasal penciptaan dirinya, perjalanan hidupnya dan kesudahannya. Sebab, diri dan tubuhnya merupakan tanda yang paling besar yang menunjukkan keagungan Penciptanya. Sesuatu yang paling dekat kepada manusia adalah dirinya sendiri. Dalam dirinya itu terdapat keajaiban-keajaiban yang menunjukkan ke-Maha Agung-an Allah yang tidak akan putus-putusnya bila diamati sebagiannya saja. Sementara manusia melalaikannya dan tidak mau memikirkannya. Andaikata ia mau berfikir sejenak saja tentang dirinya dan melihat keajaiban ciptaan Allah pada dirinya, niscaya dia akan mengutuk dirinya yang kafir dan menentang Allah. Allah subhanahu wata'aala berfirman :
قُتِلَ الْإِنْسَانُ مَا أَكْفَرَهُ (17) مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ (18) مِنْ نُطْفَةٍ خَلَقَهُ فَقَدَّرَهُ (19) ثُمَّ السَّبِيلَ يَسَّرَهُ (20) ثُمَّ أَمَاتَهُ فَأَقْبَرَهُ (21) ثُمَّ إِذَا شَاءَ أَنْشَرَهُ
Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya. Dari apakah Allah menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. Kemudian Dia memudahkan jalannya, kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. [QS. 'Abasa (80):17-22]
Allah berulang kali mengetuk telinga dan akal pikiran kita dengan penyebutan hal tersebut agar kita mendengar kata setetes mani, segumpal darah, sekerat daging dan tanah, bukanlah untuk kita ucapkan begitu saja, dan bukan pula sekedar memberitakan hal tersebut, namun tujuannya untuk sebuah hikmah di balik itu semua. Itulah yang menjadi tujuan penyebutannya dan itulah yang akan kita bicarakan.”

(Sumber : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Tanda-tanda Kekuasaan Allah pada Setetes Mani
Senin, 03 Maret 08
Cobalah lihat setetes mani itu dengan pandangan bashirah. Mani adalah setetes air yang hina, lemah dan kotor. Bila dibiarkan sebentar saja, niscaya akan rusak dan bau.
Coba perhatikan, bagaimana Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa mengeluarkannya dari tempat yang terletak diantara tulang sulbi dan tulang dada. Air mani tersebut berjalan -dengan kudrat-Nya- mengikuti kehendak-Nya dengan penuh ketundukan. Kendati jalur yang dilalui sangatlah sempit dan cabang-cabang yang dilewati sangatlah banyak, namun ia tetap berjalan menuju tempat bermukim dan berkumpul.
Coba lihat bagaimana Allah memadukan antara lelaki dan perempuan dan menanamkan raca cinta diantara keduanya. Lalu Allah mengikatnya dengan mata rantai syahwat, cinta dan hubungan badan yang merupakan sebab terciptanya seorang anak manusia. Cobalah renungkan bagaimana Allah mentakdirkan pertemuan anatara dua jenis cairan (mani laki-laki dan mani perempuan), padahal sebelumnya keduanya sangat berjauhan. Allah menggiringnya dari urat yang paling dalam, lalu mempertemukannya di satu tempat yang kokoh, suatu tempat yang tidak ada udara yang dapat merusaknya, tidak pula hawa dingin yang akan membuatnya beku dan tidak ada sesuatu yang mengganggunya dan tidak ada pula perusak yang menjamahnya.
Kemudian Allah merubah setetes air mani yang putih bersih itu menjadi segumpal darah yang berwarna merah kehitam-hitaman. Kemudian merubahnya menjadi sekerat daging yang berbeda dengan segumpal darah tadi, baik warna, hakikat maupun bentuknya. Kemudian Allah menjadikan baginya tulang-belulang yang masih polos, belum terbungkus, yang berbeda dengan sekerat daging tadi, baik bentuk, keadaan, kadar, sensitifitas dan warnanya.
Lalu coba perhatikan pula bagaimana Allah memilah-milih bagian-bagian yang nyaris sama itu menjadi urat-urat syaraf, tulang-belulang, otot-otot, tulang-tulang rawan, cairan-cairan serta alat-alat tubuh yang sangat lunak dan lain-lainnya…
Kemudian mengikat alat tubuh yang satu dengan yang lainnya dengan pengikat yang sangat kokoh dan kuat, pengikat yang tidak mudah terurai. Lalu perhatikan bagaiman Allah membungkusnya dengan daging, menyusunnya sedemikian rupa, lalu menjadikannya sebagai pembalut dan pelindung tubuh.
Kemudian al-Imam Ibnul Qayyim melanjutkan pembicaraannya tentang setetes air mani ini :
Sekarang coba lihat setetes air mani itu, perhatikanlah dengan seksama bentuk awalnya, kemudian bentuknya setelah melalui proses. Sungguh, sekiranya jin dan manusia berkumpul untuk menciptakan pendengaran, penglihatan, akal, kemampuan, ilmu, ruh atau satu tulang saja -yakni tulang yang sangat kecil-, atau satu urat saja yang sangat halus atau sehelai rambut saja, niscaya mereka tidak akan mampu menciptakannya. Itu semua merupakan tanda-tanda ciptaaan Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan rapi, menciptakan manusia dari setetes mani yang hina.

(Sumber : Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)
Diantara Rahasia Siwak
Senin, 25 Februari 08
Sebuah majalah Jerman memuat tulisan ilmuwan yang bernama Rudat, direktur Institut Perkumanan Universitas Rostock. Dalam tulisannya itu ia berkata, "Setelah saya membaca tentang siwak yang biasa digunakan Bangsa Arab sebagai sikat gigi, sejak saat itu pula saya mulai melakukan pengkajian. Penelitian ilmiah modern mengukuhkan, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker."
Dalam penemuan ini terdapat dua mukjizat bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Mukjizat pertama, yaitu manfaat-manfaat yang tampak pada siwak. Dengan ini, berarti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang pertama yang memerintahkan melindungi mulut dari berbagai macam penyakit. Mukjizat kedua, yaitu bagaimana Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bisa mengetahui dari sekian juta jenis pohon-pohonan, bahwa pohon siwak (saludora persica) mengandung banyak manfaat bagi manusia?
Inilah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menganjurkan kita untuk bersiwak,
السواك مطهرة للفم مرضاة للرب
"Siwak adalah pembersih mulut dan sebab ridhanya Rabb". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular Menurut Sunnah Nabi
Selasa, 19 Februari 08
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alahi wasallam beliau bersabda,
إذا وقع الطاعون بأرض فلا تدخلوها ، وإذا وقع بأرض وأنتم فيها فلا تخرجوا منها
"Apabila tha'un (wabah penyakit menular) mewabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Dan apabila dia mewabah disuatu negeri yang kalian berada di dalamnya, maka jangan kalian keluar darinya". [HR Ahmad]
Para dokter spesialis kuman dan penyakit mengatakan, bahwa data hasil penelitian menunjukkan kepada kita, manakala penyakit tha'un mewabah di suatu negeri, maka sekitar 95% dari jumlah penduduknya akan terkena penyakit dan yang benar-benar akan terserang penyakit tersebut ada sekitar 20-30% dari jumlah penduduknya. Adapun sisanya, maka mereka adalah orang-orang yang membawa kuman akan tetapi zat kekebalan tubuhnya mampu mengalahkan kuman tersebut. Apabila mereka tetap tinggal di tempat tersebut, kesehatan mereka tidak akan terancam. Namun apabila seorang saja dari mereka keluar dari negeri tersebut, maka dia akan menularkan penyakitnya.
Langkah paling tepat untuk menanggulangi tersebarnya penyakit ini adalah dengan melakukan karantina kesehatan terhadap daerah yang terkena tha’un tersebut, yaitu dengan melarang penduduknya untuk keluar darinya dan melarang penduduk daerah lain yang tidak terkena wabah tha’un untuk memasukinya.
Fenomena Meniru Kaum Yahudi dan Nasrani
Senin, 11 Februari 08
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِي بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَتَبِعْتُمُوهُمْ! قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ, الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ فَمَنْ؟
”Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti tradisi umat kurun-kurun sebelumnya, sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka masuk lubang kadal gurun sekalipun, kalian pasti mengikutinya!” Kami bertanya, “wahai Rasulullah, apakah mereka itu orang Yahudi dan Nasrani?” Dijawab oleh Rasulullah, “Kalau bukan mereka lalu siapa?”
Ini telah tampak pada masa kita sekarang ini. Di banyak negeri kaum muslimin, fenomena mengikuti dan meniru orang Nasrani dan Yahudi telah menjadi perlombaan dan menjadi suatu hal yang dibanggakan, baik dalam hal pakaian, bicara, dan tingkah laku.
(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Istana Putih
Senin, 04 Februari 08
Imam Ahmad berkata, Yunus bertutur kepada kami, dari Mihjan bin al-Adra', bahwa Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam berkhutbah di hadapan para sahabat, dan bersabda :
يَوْمُ الْخَلَاصِ وَمَا يَوْمُ الْخَلَاصِ !! ثَلاَثا، فَقِيلَ لَهُ وَمَا الْخَلَاصُ؟ قَالَ يَجِيءُ الدَّجَّالُ فَيَصْعَدُ جَبَلَ أُحُدٍ فَيَنْظُرُ الْمَدِينَةَ فَيَقُولُ لِأَصْحَابِهِ: أَتَرَوْنَ هَذَا الْقَصْرَ الْأَبْيَضَ؟! هَذَا مَسْجِدُ أَحْمَدَ
”Yaum al-khalash, apa itu yaum al-khalash? (beliau mengulangnya tiga kali). Dikatakan kepada beliau, “Apa itu yaum al-khalash?” Beliau bersabda, “Yaitu hari ketika dajjal datang, lalu ia naik ke gunung Uhud seraya mengarahkan pandangannya ke kota Madinah, ia berkata kepada para sahabatnya: “Apakah kalian melihat istana putih itu? Itu adalah masjid Ahmad’.”
Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam memberitakan bahwa kelak ketika dajjal keluar, bangunan masjid beliau telah berubah menjadi seperti bangunan istana. Dan semua orang pada masa ini bisa melihat bahwa masjid Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam saat ini benar-benar seperti istana. Hal ini merupakan hasil dari perluasan fisik masjid, perluasan yang belum pernah disaksikan sejarah sebelumnya, berkat kemurahan Allah kemudian berkat kemurahan pemerintah Saudi, semoga Allah menjadikannya senantiasa membantu Islam dan kaum muslimin.
(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Diantara Tanda Kiamat : Berlomba Meninggikan Bangunan
Selasa, 29 Januari 08
Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, bahwa Jibril ‘alahis salam datang kepada Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam dalam rupa laki-laki yang mengenakan pakaian putih bersih, berambut hitam pekat, dan bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam tentang islam, iman, dan ihsan dan Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam menjawabnya. Kemudian Jibril ‘alaihis salam bertanya kepada beliau tentang tanda-tanda Kiamat? Maka dijawab oleh Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam,
أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ
"apabila budak wanita melahirkan tuannya, dan kamu melihat orang-orang yang tidak mengenakan sandal, yang tidak berpakaian para penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan".
Hadits ini disebutkan Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam seolah-olah beliau melihat kemajuan bangunan dunia sekarang ini. Semua orang yang dahulunya menggembala unta dan kambing, mereka tinggalkan profesi sebagai penggembala dan kemudian tinggal di perkotaan berlomba-lomba meninggikan bangunan.
Benarkah Awal Penciptaan Langit Berasal Dari Kabut?
Senin, 14 Januari 08
Para astronom mengatakan, bahwa langit berawal dari kabut. Inilah yang direkomendasikan oleh ilmu pengetahuan akhir-akhir ini. Mereka mengatakan, "untuk membuktikannya, pergilah ke salah satu teropong yang ada, kemudian arahkan pandangan mata Anda ke arah langit. Anda akan menemukan kabut, yang merupakan sisa-sisa kabut yang darinya terbentuk bintang-bintang dan planet-planet sampai masa kita sekarang ini".
Dan Allah telah memberitakan pengetahuan ini di dalam al-Qur`an dalam surat Fushshilat, Dia berfirman,
ثُمَّ استوى إِلَى السماء وَهِىَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلأَرْضِ ائتيا طَوْعاً أَوْ كَرْهاً قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
"Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, 'datanglah kamu berdua menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa'. Keduanya menjawab, 'kami datang dengan suka hati'." (Fushshilat: 11)
(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Tempat Terendah di Atas Pemukaan Bumi
Senin, 07 Januari 08
Allah telah mengabarkan tentang tempat yang paling rendah di permukaan bumi dalam al-Qur`an. Allah ta'ala berfirman,
الم . غُلِبَتِ الروم . فِى أَدْنَى الأرض وَهُمْ مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
"Alif laam Miim. telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terendah dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang". (Ar-Rum: 1-3)
Ilmu geologi membuktikan bahwa Laut Mati yang menjadi tempat pertempuran antara Bangsa Persia dan Bangsa Romawi pada tahun 624 M merupakan bagian bumi yang paling rendah secara mutlak. Dimana nisbat kerendahannya mencapai kurang lebih 400 meter di bawah permukaan air laut. Tempat itu merupakan permukaan bumi yang paling rendah secara mutlak.

(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Peranan Angin dalam Pembentukan Awan & Hujan
Senin, 31 Desember 07
Para ahli cuaca mengatakan, bahwa angin memiliki peranan paling besar dalam membentuk awan dan mendung, menggerakkannya, menyusun antara sebagiannya dan sebagian yang lain, mengangkatnya menuju tingkat yang lebih tinggi, mengondensasikannya dengan atom-atom yang bermacam-macam (condensation nucleir), dan mengisinya dengan muatan listrik. Peran besar inilah yang diikrarkan oleh penelitian-penelitian ilmiah modern. Dan al-Qur`an telah datang dengannya sebelum ditetapkan oleh ilmu-ilmu pengetahuan kita di bumi 14 abad yang lalu lewat lisan Muhammad shallallahu 'alahi wasallam, Allah ta'ala berfirman,
الله الذى يُرْسِلُ الرياح فَتُثِيرُ سَحَاباً فَيَبْسُطُهُ فِى السماء كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفاً فَتَرَى الودق يَخْرُجُ مِنْ خِلاَلِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
"Allah, Dia-lah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira". (Ar-Rum: 48)

(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Demi Langit yang Mengandung Hujan
Senin, 24 Desember 07
Para ahli astronomi menemukan, bahwa diantara fungsi dari lapisan atmosfer bumi adalah mengembalikan air yang telah menguap kembali ke bumi dalam bentuk hujan melalui perputaran yang terus-menerus yang disebut dengan siklus penguapan air. Allah telah bersumpah dengan ayat ini, dan Dia berfirman,
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الرَّجْعِ
"Demi langit yang mengandung hujan." (Ath-Thariq: 11)
Tafsir ayat ini menyebutkan, bahwa langit mengembalikan hujan pada setiap tahun.

(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Dan (Bukankah Kami Telah Menjadikan) Gunung-gunung Sebagai Pasak ?
Senin, 17 Desember 07
Para ahli geologi menemukan bahwa gunung memiliki akar yang memanjang di bawah permukaan bumi sebanding dengan 4,5 kali lipat ketinggiannya di atas permukaan bumi. Fungsinya adalah untuk mengukuhkan dan menjaga kesetabilan bumi. Rahasia ini telah disebutkan oleh Allah dalam al-Qur`an al-Karim jauh sebelum 1400 tahun yang lalu. Allah ta'ala berfirman,
والجبال أَوْتَاداً
"Dan (bukankah Kami telah menjadikan) gunung-gunung sebagai pasak? (An-Naba`: 7)
Dan juga Allah berfirman,
والجبال أرساها
"Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh". (An-Nazi'at: 32)

(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Benarkah Bulan Pernah Terbelah?
Senin, 10 Desember 07
Dalam al-Qur`an Allah ta'ala berfirman,
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
"Saat (Hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah". (al-Qamar: 1)
Ini merupakan mukjizat nyata yang disaksikan banyak orang pada masa Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam. Di dalam hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu (yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan lainnya) disebutkan bahwa penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam agar mereka diperlihatkan sebuah mukjizat, maka Allah memperlihatkan kepada mereka peristiwa terbelahnya bulan menjadi dua bagian.
Pada masa kita sekarang ini, para ahli ruang angkasa Amerika berkata, "bulan pernah terbelah, kemudian kembali menyatu kembali. Kita menemukan adanya sabuk batu yang telah mengeras membelah bulan dari permukaannya sampai ke pusatnya dan terus sampai ke permukaannya lagi. Maka kami berkonsultasi kepada ahli bumi dan ahli geologi. Mereka mengatakan, 'ini tidak mungkin terjadi, kecuali jika bulan pernah terbelah kemudian kembali menyatu'."
(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)
Dia Jadikan Antara Keduanya Dinding Pembatas
Senin, 03 Desember 07
Pada tahun 1973 M, kapal Inggris melakukan penelitian di tengah laut selama tiga tahun dan mereka mendirikan pelabuhan-pelabuhan di laut. Penelitian modern menemukan bahwa laut walaupun tampak satu jenis, namun terdapat banyak perbedaan besar diantara airnya. Pada daerah-daerah yang bertemu padanya dua jenis laut yang berbeda akan ditemukan sekat antara keduanya. Sekat ini memisahkan kedua laut itu, dimana masing-masing laut memiliki suhu panas, kadar garam, dan kepadatan tersendiri. Penemuan ini sama seperti yang telah diberitakan oleh Allah dalam ayat berikut ini. Allah ta'ala berfirman,
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَان . بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لا يَبْغِيَانِ
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing". (Ar-Rahman: 19-20)
Dan juga firman-Nya,
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخاً وَحِجْراً مَحْجُوراً
”Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (al-Furqan: 53)
Antara Ketinggian dan Tekanan Udara
Senin, 26 Nopember 07
Para ilmuwan berkata, bahwa perubahan besar pada tekanan udara yang terjadi ketika naik ke angkasa menjadikan dada manusia sesak dan sempit. Seorang ilmuwan ternama (B Pascall) menyatakan, bahwa tekanan udara akan semakin berkurang bilamana kita semakin jauh dari permukaan bumi. Dan Allah telah memberitakan apa yang akan terjadi pada manusia jika ia naik ke angkasa dalam ayat ini, Allah ta'ala berfirman,
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقاً حَرَجاً كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ
( الأنعام : من الآية 125 )
"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit". (Al-An'am: 125)
Diantara Hikmah Larangan Memakan Makanan yang Diharamkan
Senin, 19 Nopember 07
Allah ta'ala berfirman,
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ (المائدة:3)
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya". (Al-Ma`idah: 3)
Seorang doktor asal Denmark ditanya tentang memakan daging-daging yang diharamkan dalam Islam, dia menjawab, bahwa memakan bangkai, binatang yang tercekik, yang mati terjatuh, yang mati dipukul, dan yang dimakan binatang buas, memakan daging-daging ini berbahaya bagi manusia, sebab kematian hewan-hewan ini berjalan lambat dan kuman-kuman yang ada di dalam lambung telah pindah ke dalam daging sehingga dagingnya mengandung kuman. Adapun jika sebelum mati, hewan tersebut sempat disembelih, maka hewan itu bersih dari kuman dan layak untuk dimakan. Tidak dibenarkan memakan darah karena darah adalah racun. Dan tidak dibenarkan memakan daging babi karena babi menjadi sarang kuman dan menyebabkan sakit pada tulang punggung dan persendian, dan penyakit-penyakit ini terjadi di Eropa.
Bahaya Pakaian Pendek
Senin, 12 Nopember 07
Dilansir dalam Majalah Kedokteran Inggris, bahwa kanker kulit sekarang semakin bertambah pada kalangan remaja putri, dimana kanker ini menyerang kaki-kaki mereka. Penyebab utama tersebarnya penyakit ini adalah pakaian-pakaian pendek yang menyebabkan kontak langsung fisik perempuan dengan sinar matahari dalam jangka waktu yang panjang, dan kaos-kaos kaki yang transparan yang tidak memiliki manfaat.
Penemuan ini menjelaskan ganjaran maksiat di dunia bagi orang-orang yang menyelisihi ajaran Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam yang termuat dalam hadits berikut ini. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahihnya dari Nabi shallallahu 'alahi wasallam, beliau bersabda,
وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا
"Dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, tidak taat kepada Allah, berjalan berlenggak-lenggok, kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak masuk surga serta tidak mendapatkan harumnya".
Benarkah Kapal Laut Tidak Dapat Berlayar Tanpa Adanya Angin?
Selasa, 30 Oktober 07
Allah ta'ala berfirman,
وَلَهُ الجوار المُنْشَئَاتُ فِى البحر كالأعلام
"Dan kepunyaanNya-lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung". (Ar-Rahman: 24)
Dan dalam ayat yang lain Allah berfirman,
إِن يَشَأْ يُسْكِنِ الريح فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ على ظَهْرِهِ إِنَّ فِى ذلك لأيات لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
"Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaanNya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur". (Asy-Syura: 33)
Sebagian orang mengatakan, bahwa kapal-kapal laut yang berlayar dengan tenaga mesin menggunakan bahan bakar dari batu bara, minyak, atau lainnya, apa yang dapat menghentikannya jika angin berhenti (tidak ada)?
Semua jenis kapal laut yang menggunakan bahan bakar dengan semua jenisnya, dan bergerak menggunakan tenaga uap dengan bahan bakar batu bara atau minyak, sampai yang menggunakan bahan bakar nuklir sekalipun, apabila angin tidak ada, maka gerak kapal akan terhenti secara total, karena bahan-bahan bakar ini terbakar dengan perantara gas oksigen yang ada di udara.

(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)